Senin, 05 Maret 2012
Belajar dari filosofi jagung
Suatu ketika, seorang wartawan
mewawancarai seorang petani untuk mengetahui rahasia di balik buah
jagungnya, yang selama bertahun-tahun selalu berhasil memenangkan kontes
perlombaan hasil pertanian. Petani itu mengaku ia sama sekali tidak
mempunyai rahasia khusus karena ia selalu membagi-bagikan bibit jagung
terbaiknya pada tetangga-tetangga di sekitar perkebunannya.
“Mengapa
anda membagi-bagikan bibit jagung terbaik itu pada tetangga-tetangga
anda? Bukankah mereka mengikuti kontes ini juga setiap tahunnya?” tanya
sang wartawan.
“Tak tahukah anda?,” jawab petani itu.
“Bahwa
angin menerbangkan serbuk sari dari bunga-bunga yang masak dan
menebarkannya dari satu ladang ke ladang yang lain. Bila tanaman jagung
tetangga saya buruk, maka serbuk sari yang ditebarkan ke ladang saya
juga buruk. Ini tentu menurunkan kualitas jagung saya. Bila saya ingin
mendapatkan hasil jagung yang baik, saya harus menolong tetangga saya
mendapatkan jagung yang baik pula.”
Begitu
pula dengan hidup kita. Mereka yang ingin meraih keberhasilan harus
menolong tetangganya menjadi berhasil pula. Mereka yang menginginkan
hidup dengan baik harus menolong tetangganya hidup dengan baik pula.
Sungguh…nilai dari hidup kita diukur dari kehidupan-kehidupan yang disentuhnya.
Salamsuper.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar